Sabtu, 12 Februari 2011

Lincensed to Vinyl, Oh My...
















Dahulu saya pernah berjanji, tak akan menyentuh dunia vinyl atau plat hitam, dan tetap berkutat pada koleksi CD musik saja. Alasannya, yah saya tak mau kalap saja, mengingat sensasi vinyl memang agak berbahaya pada nilai akhir buku tabungan saya, dan melihat teman-teman saya yang lebih dulu menikmati plat hitam sudah menjadi hiburan tersendiri mendengar bagaimana kisah mereka berburu koleksi mereka.

Beruntungnya, ketika itu belum ada tempat yang menjual vinyl secara berdikari. Umumnya dari para kolektor dan juga juragan kaskuser. Memang ada sih, seperti para pedagang Jalan Surabaya, namun didominasi plat-plat jadul dari warisan para penduduk lawas ibukota, dan tak termasuk selera musik saya.

Sampai pada akhirnya, kehadiran sebuah toko bernama Monka, berada di pojokan dalam toko buku Aksara, Kemang, akhirnya merubah segalanya. Berawal dari info di facebook, saya cukup terhenyak dengan munculnya toko ini. Saya salut dengan para anak muda yang menjadi pendirinya. Sebuah toko khusus plat hitam, di Indonesia, wow.

Tergelitik melihat jualannya, pada hari pertama, saya langsung menyambangi TKP dan langsung terpana. Terpana tak hanya melihat teman lama menjadi CS-nya toko itu, tetapi juga menyaksikan deretan plat-plat hitam dari band-band idola saya. Pavement, Dinosaur jr., The Smiths, hingga Sonic Youth.

Euforia saya tertuju pada dua vinyl Pavement (edisi low price) dari dua album pertama mereka. Pandangan pertama langsung dari hati terdalam, dan begitu mudahnya keputusan membeli dua benda ini, melupakan janji pramuka. Saya lalu membawanya keluar toko, mengantarnya ke rumah, dan memandang mereka sambil mendengarkan salah satu koleksi cd Pavement di tape cd.



Hari-hari saya langsung berubah (maksudnya sebagai seorang kolektor yah, bukan sebagai manusia :P). Berburu cd tetap berjalan, kini turut merambahi vinyl. Pusingnya, saya sampai harus mengkonversi beberapa koleksi cd agar bisa membeli vinyl di Monka. Dalam sebulan sejak berdiri Monka, plat hitam bertambah lagi, dua single Asobi Seksu, album kedua Serena Maneesh dan kompilasi dari Black Tambourine.

Pikiran saya sudah wanta-wanti, hati-hati jangan kalap. Namun hati terus bergetar setiap kali melihat sesuatu yang baru di tempat itu atau di internet. Ahh..betapa beratnya dan dilematis untuk menjaga stabilitas finansial dengan sesuatu yang kita gemari. Pastinya strategi finansial cadangan terus berputar dibenak saya akhir-akhir ini. Tak lain konversi dan ikat pinggang sekencang-kencangnya.

So, niat saya, setiap satu bulan, satu vinyl atau plat hitam. Insya Allah..

....dan beberapa saat lalu, dua vinyl Swervedriver, album Raise dan Mezcal Head, telah terorder dari internet. Saya pikir, untuk 3 bulan kedepan, stop belanja lagi. Huaaa..

2 komentar:

  1. order aje langsung dari inet pet

    BalasHapus
  2. Ahahahahha..kejebak Racuuuunnn..Racuuuunnn..ahahahah..tenang elo gak sendirian..ada gue..ahahahah

    BalasHapus